Aku merindukanmu.
Ah, rasa itu jika dilarang memang semakin mengakar.
Aku memutar sederet lagu darimu.
Oke, itu membuatku semakin merindukanmu.
Tapi, apa kuasaku?
Rasa ini harusnya diabaikan.
Tidak pada ruang waktu yang ini.
Seluruh lagu yang ada di ponselku raib. Memori eksternalku sepertinya sedang unjuk rasa karena diisi dengan sekumpulan lagu galau dan foto tak penting. Hahaaa. .
Selamat malam Senja.
Apa kabarmu? Tampaknya kau sedang tak baik. Karena beberapa hari ini kau tak tampak anggun dengan jinggamu. Kau abu-abu. Bahkan hari ini kau menghitam. Mengapa? Mengapa kau biarkan musim huja merenggut indahmu?
Senja. Aku merindukanmu. Merindukan saat aku merangkai kata demi kata dalam luapan emosi. Marah hingga keyboardku terhentak. Menangis hingga jemari berlumuran air mata. Sedih hingga untuk bernafas sulit. Bahagia hingga berantakan menyusun cerita. Aku rindu. Aku rindu kau, Senja.