Sabtu, 31 Maret 2012

Kuat tapi Lemah

tertahan
dan aku memang tak ingin menunjukkannya
menunjukkan bahwa aku lemah
bahwa aku bisa menangis hanya karena menatap sedihmu
kau bisa menyembunyikannya dari mereka
tapi tidak dariku
karena aku wanita
ahlinya kamuflase rasa

aku menangis
rindu? benci? marah? kesal? atau terlampau lelah menyimpan ini semua?
ya aku lelah
merasa hal yang tak seharusnya aku rasa
yang tak ada seorang pun mau mengerti alasanku merasakannya
aku tak ingin, tapi rasa itu bertahan disini
di sisi hati semu
yang kuabaikan adanya
agar ku tak menangis

aku kuat
aku gadis yang membawa senyum untuk sekitarku
aku bukan gadis cengeng yang lemah
hanya karena menyimpan sebuah rasa
tidak besar, karena kupaksa untuk terkikis
tak kuat, karena aku berusaha setengah mati mencabutnya hingga akar
munafikkah aku?

Jumat, 30 Maret 2012

Aku Salah

Aku yang salah
hanya kamu
hanya dia
hanya mereka yang benar
dan hanya aku yang salah

siapa yang melakukan kebodohan yang begitu bodoh?
hanya aku
bukan kamu, bukan dia, bukan mereka

siapa yang peduli mengapa aku melakukan kesalahan?
tidak ada!
tidak kamu, tidak dia, tidak mereka

hanya aku yang salah
hanya aku yang bodoh
dan tak ada yang peduli mengapa aku melakukannya
tak ada yang mau dengar alasanku
karena alasanku tak penting
tak penting sama sekali
karena aku yang salah

Rabu, 21 Maret 2012

Aku atau Kamu?

Siapa yang lari?
aku atau kamu?
kenyataan itu tak kurang suatu apapun untuk menjadi benar-benar nyata
nyata yang senyata-nyatanya dapat kamu pahami

Siapa yang lari?
aku atau kamu?
menampik semua keputusan yang telah diputuskan jauh sebelum dipinta
terus menerus merongrong akan sebuah ketegasan
padahal!
padahal pilihan itu nyata!
senyata sore berganti senja
mungkin karena rasanya terlalu pahit,
sehingga semua tertutup rayu hati yang tak mampu menanggungnya

Siapa yang lari?
aku atau kamu?
kejelasan itu telah nyata dari awal
jauh sebelum itu terjadi
lalu, lalu, siapa yang datang terakhir dan kemudian menolak nyata itu?
jadi, jadi, siapa yang lari?
aku atau kamu?

Diam

Kita terpaku dalam diam
tak ada sepatah kata pun yang terlontar
berbeda dengan hati yang berisik ingin mengucap ini dan itu
tapi hanya sebatas angan
tenggorokan serasa tercekat kehabisan pasokan oksigen
keringat dingin bergulir
tetapi tetap saja, tak ada satupun yang mengawali
mungkin takut mengawali karena tahu untuk mengakhiri butuh usaha lebih
menatap pun tidak!
semua tenggelam dalam perdebatan dengan diri sendiri yang panjang
dalam dunia fikirnya masing-masing tanpa mampu mengawalinya

Kamis, 15 Maret 2012

Butuh

aku membutuhkanmu jauh dalam alam bawah sadarku
aku menampik perasaan itu
apakah setelah menampiknya rasa itu hilang? tidak!
justru itu semakin nyata

aku membutuhkanmu
mungkin itu tak tampak dalam lakuku
tapi jauh dalam lubuk hatiku, aku membutuhkanmu
untuk menopangku berdiri tegak
untuk membantuku menyunggingkan sebaris senyum

angkuh, aku terlalu angkuh untuk menampakkannya
aku termakan gengsi
seakan-akan aku tak pernah memikirkanmu
seakan-akan kau tak berarti untukku
seakan-akan kuhilangkan kau dari hidupku
tapi itu seakan-akan 
seakan-akan tak membutuhkanmu
hanya seakan-akan
seolah-olah

Minggu, 04 Maret 2012

Pernahkah ?

Pernahkah kau merasakan sebuah hal yang tak seharusnya dirasakan?
sebuah perasaan terlarang yang sangat menyiksamu
Dadamu terasa sesak karena perasaan itu membuncah,
meletup-letup bagaikan lahar yang tak sabar untuk dimuntahkan sang gunung
atau rasanya seperti seorang anak kecil yang berlompatan kian kemari karena terlalu bahagia mendapatkan permen kesukaannya.
tapi sayang, ini terlarang!
kau tak bisa menunjukkannya pada dunia
kau harus menyimpannya rapat-rapat
menguburnya jauh ke tempat dimana tak ada seorang pun yang menyangka tempat itu
menyembunyikannya dengan sejuta jurus kamuflase agar tak ada yang bisa menebak ataupun mengira-ngira
pernahkah kau merasakan itu?
pernah?

Sabtu, 03 Maret 2012

Cahaya

Kubuka mataku secara perlahan
teramat perlahan..sekali..
sedikit demi sedikit cahaya itu memasuki cakrawalaku
walau sudah kulakukan dengan perlahan, tetap saja cahaya itu terasa begitu terang
aku tak kuasa untuk kembali menutup mata saat cahaya itu berebut masuk ke mataku
sungguh,sakit!

mengapa cahaya ini begitu benderang?
bahkan saat aku menutup mata pun, aku masih bisa merasakannya
aku bisa merasakan partikel-partikel itu
masuk ke dalam pori-pori kelopak mataku
hingga tak ada lagi ketiadaan cahaya yang disebut gelap
karena serapat apapun aku menutup mata
cahaya itu terlalu benderang untuk dapat kupungkiri

tak ada alasan untuk tersesat dalam ketiadaan cahaya
tak ada lagi alasan untuk hilang arah
karena cahaya itu akan ada
dan selalu ada menuntunku di depan sana